Pages

Sabtu, 11 Agustus 2012

Trigeminal Nerve



Trigeminal Nerve adalah Nervus - nervus yang berperan dalam diri kita untuk melakukan aktivitas kita sehari - hari . Adapun yang termasuk Trigeminal Nerve disini ialah :

1. Nervus Trigemius
2. Nervus Maxilaris
3. Nervus Mandibularis


NERVUS TRIGEMINUS

Nervus trigeminus merupakan nervus cranial terbesar, sensorik pada leher dan kepala serta merupakan nervus motorik pada otot-otot pengunyahan.

Nervus trigeminus muncul dari pons, dekat dengan batas sebelah atas dengan radiks motorik kecil yang terletak di depan dan radiks sensorik besar yang terletak di medial.

Nervus trigeminus dinamai saraf tiga serangkai sebab terdiri atas tiga cabang (rami) utama yang menyatu pada ganglion Gasseri.
Ketiga cabang tersebut adalah:

1. Nervus ophtalmicus, yang mensarafi dahi, mata, hidung, selaput otak, sinus paranasalis dan sebagian dari selaput lendir hidung.
Saraf ini memasuki rongga tengkorak melalui fissura orbitalis superior.
2. Nervus maxillaries, yang mensarafi rahang atas serta gigi-gigi rahang atas, bibir atas, pipi, palatum durum, sinus maxillaries dan selaput lendir hidung.
Saraf ini memasuki rongga tengkorak melalui foramen rotundum.
3. Nervus mandibularis, yang mensarafi rahang bawah, bibir bawah, mukosa pipi, lidah, sebagian dari meatus accusticus externus, meatus accusticus internus dan selaput otak.
Saraf ini memasuki rongga tengkorak melalui foramen ovale.

Ketiga nervi (rami) ini bertemu di ganglion semilunare Gasseri. Dalam ganglion semilunar Gasseri terdapat sel-sel ganglion unipolar. Juluran aferen perifer dari sel-sel unipolar ini lewat pada ketiga cabang utama dari nervus trigeminus itu. Juluran aferen sentral dari sel-sel unipolar itu lewat di dalam porsio mayor N V yang msuk ke pons. Setelah msuk ke dalam pons (di perbatasan 1/3 depan dengan 2/3 belakang pons), maka porsio mayor N V itu bercabang dua, yaitu:

a. Rami ascendens (pendek), yang bersinaps di nukleus sensibilis prinseps nervi trigemini. Serabut-serabut ini menghantarkan rasa peraba.
b. Rami desendens (panjang), yang menjulur ke distal dan membentuk tractus spinalis nervi trigemini. Tractus ini menjulur ke caudal, sampai di bagian atas dari medulla spinalis cervicalis. Dalam perjalanan ke caudal ini, serabut tractus spinalis N V ini melepaskan kolateral-kolateral untuk bersinaps dalam nuklei tracti spinalis nervi trigemini. Serabut-serabut ini menghantarkan rasa peraba, nyeri dan suhu.

Sel-sel unipolar dari serabut-serabut yang menghantarkan peraba propioseptik terletak dalam nukleus mesenfalikus nervi trigemini. Nukleus mesenfalikus N V ini adalah suatu nukleus yang unik. Ia merupakan satu-satunya nukleus di susunan saraf pusat yang mengandung sel-sel unipolar. Sel-sel unipolar sebenarnya hanya terdapat di dalam ganglia di luar sistem saraf pusat, misalnya dalam ganglia Gasseri.

Sel-sel unipolar nuklei mesenfali N V memiliki juluran perifer dan juluran sentral. Juluran perifernya menuju ke oto-otot intrafusal muskulus mastikatorius. Juluran perifer sel-sel unipolar nukleus mesenfalikus N V ini lewat di porsio minor nervi trigemini. Juluran sentralnya bersinaps di nukleus motorius nervi trigemini.

Dengan demikian maka terbentuklah suatu busur refleks, yaitu suatu refleks monosinaptik dengan sel unipolar dalam nukleus mesenfalikus sebagai neuron aferen dan motorneuron alfa di nukleus motorius N V sebagai neuron eferen.

Radiks motorik – Serabut radiks motorik terdiri atas dua nuclei, yaitu superior dan inferior. Nucleus superior mengandung sehelai sel yang menempati keseluruhan panjang bagian lateral substansi grisea pada saluran serebral. Nukleus inferior atau nucleus kepala terletak pada bagian atas pons, dekat dengan permukaan dorsal, dan berdekatan dengan margin lateral garis fossa rhomboid. Serabut dari nucleus superior yang merupakan radiks mesenfalikus turun melalui otak tangah dan memasuki pons bersatu dengan serabut dari nucleus yang lebih bawah, dan radiks motorik terbentuk melewati pons menuju tempat kemunculannya. Tidak terlalu diketahui apakah radiks mesenfalikus itu motorik ataukah sensorik.

Radiks sensorik – Serabut radiks sensorik terdiri atas sel-sel ganglion semilunar yang terletak pada durameter dekat dengan apeks partis petrosa pada tulang temporal. Setelah menuju ke belakang melewati sinus petrosa superior dan tentorium cerebelli dan memasuki pons, radiks sensorik terbagi menjadi radiks superior dan inferior. Radiks superior berakhir sebagian sebagai nucleus yang terletak pada pons bagian lateral dari akar inferior dan sebagian lagi sebagai locus cæruleus, radiks inferior menurun melewati pons dan medulla oblongata dan berakhir di bagian bawah substansi gelatinosa Rolando. Radiks inferior ini kadang-kadang dinamai radiks spinal nervus. Medulasi dari serabut radiks sensorik dimulai sekitar bulan kelima kehidupan fetus tetapi keseluruhan serabut tersebut tidak termedulasi sampai bulan ketiga kelahiran.

Ganglion semilunar (semilunar ganglion [gasseri]; gasserian ganglion) menempati cavitas (cavum Meckelli) pada duramater melapisi impressio trigemini dekat dengan apeks partis petrosa os temporal. Bentuknya crecsentic atau seperti bulan sabit dengan kekonvekan mengarah ke depan atau medial berhubungan dengan arteri carotis interna dan sinus cavernous bagian posterior. Radiks motorik berjalan di depan dan di medial akar sensorik dan melewati di bawah ganglion. Mereka keluar dari cranium melewati foramen ovale dan kemudian setelah keluar dari foramen ini, bergabung dengan nervus mandibularis. Nervus petrosus superficial mayor juga terletak di bawah ganglion tersebut.

Ganglion pada bagian medial menerima serabut pleksus carotid simpatik. Dari batasnya yang konveks yang berjalan ke depan dan lateral, tiga nervus besar dipercabangkan yaitu nervus opthalmicus, maxillaris dan mandibularis. Nervus opthalmicus dan maxillaris terdiri atas serabut-serabut sensorik dan nervus mandibularis bersatu di luar cranium dengan akar motorik.

Ada empat ganglia kecil yang berhubungan dengan nervus trigeminus. Ganglion ciliaris berhubungan dengan nervus opthalmicus, ganglion sphenopalatina berhubungan dengan nervus maxillaris dan ganglion oticum dan ganglion submaxillaris berhubungan dengan nervus mandibularis. Semua ganglia tersebut menerima serabut sensorik dari nervus trigeminus dan serabut motorik dan simpatik dari berbagai sumber, serabut ini disebut radiks ganglia.

NERVUS OPTHALMICUS

Nervus opthalmicus merupakan divisi pertama dari trigeminus dan merupakan saraf sensorik. Cabgng-cabang n. opthalmicus menginervasi kornea, badan ciliaris dan iris, glandula lacrimalis, conjunctiva, bagian membran mukosa cavum nasal, kulit palpebra, alis, dahi dan hidung.

Nervus opthalmicus adalah nervus terkecil dari ketiga divisi trigeminus. Nervus opthalmicus muncul dari bagian atas ganglion semilunar sebagai berkas yang pendek dan rata kira-kira sepanjang 2.5 cm yang melewati dinding lateral sinus cavernous, di bawah nervus occulomotor (N III) dan nervus trochlear (N IV). Ketika memasuki cavum orbita melewati fissura orbitalis superior, nervus opthalmicus bercabang menjadi tiga cabang: lacrimalis, frontalis dan nasociliaris.



Nervus opthalmicus bergabung dengan serabut dari pleksus cavernous dan berhubungan dengan nervus occulomotor, trochlear dan abdusen dan mengeluarkan filamen recurrent yang melewati diantara lapisan tentorium.

Nervus Lacrimalis

Merupakan nervus terkecil dari cabang-cabang opthalmicus. Nervus lacrimalis kadang-kadang menerima filamen dari nervus trochlearis, tapi ini kemungkinan adalah turunan dari cabang yang keluar dari nervus opthalmicus menuju nervus trochlearis. Nervus lacrimalis keluar menuju canalis terpisah duramater dan memasuki cavum orbital lewat bagian terkecil fissura orbitalis superior. Di dalam cavum orbita, menelusuri batas atas musculus rectus lateralis, bersama dengan arteri lacrimalis dan bergabung dengan cabang zygomaticus nervus maxillaris. Nervus lacrimalis menginervasi glandula lacrimalis dan conjunctiva. Akhirnya, nervus ini menembus septum orbital dan berakhir pada palpebra superior bergabung dengan cabang-cabang nervus facialis. Nervus lacrimal biasanya absen dan tempatnya digantikan dengan nervus zygomaticotemporal nervus maxillaris.

Nervus Frontalis

Merupakan cabang terbesar dari opthalmicus dan dapat dianggap sebagai lanjutan langsung (dilihat dari ukuran dan arahnya) dari nervus opthalmicus. Enrvus ini memasuki cavum orbita melewati fissura orbitalis superior dan masuk diantara palpebra levator superioris dan periosteum. Di pertengahan perjalanan diantara apeks dan basis orbita bercabang menjadi dua cabag yaitu nervus supratrochlear dan supraorbital.

Nervus Nasociliaris

♪ Ganglion ciliaris radiks longi
♪ Nervus ciliaris longi
♪ Nervus ethmoidalis


NERVUS MAXILLARIS

Nervus maxillaris merupakan divisi dua dan merupakan nervus sensorik. Ukuran dan posisinya berada di tengah-tengah nervus opthalmicus dan mandibularis. N. maxillaris bermula dari pertengahan ganglion semilunar sebagai berkas berbentuk pleksus dan datar dan berjalan horizontal ke depan keluar dari cranium menuju foramen rotundum yang kemudian bentuknya menjadi lebih silindris dan teksturnya menjadi lebih keras. N. maxillaris lalu melewati fossa pterygopalatina, menuruni dinding lateral maxilla dan memasuki cavum orbital lewat fissure orbitalis inferior.

Lalu melintasi fissure dan canalis infraorbitalis dan muncul di foramen infraorbital. Akhiran sarafnya terletak di bawah musculus quadratus labii superioris dan terbagi menjadi serabut yang lebih kecil yang mengincervasi hidung, palpebra bagian bawah dan bibir superior bersatu dengan serabut nervus facial.


Cabang-cabang – cabang-cabang n. maxillaris terbagi menjadi empat bagian yang dipercabangkan di cranium, fossa pterygopalatina, canalis infraorbitalis dan pada wajah.



1. Nervus meningea medius
Mengeluarkan nervus maxillaris langsung setelah keluar dari ganglion semilunar. Berjalan bersama dengan arteri meningea media dan mensupai duramater.

2. Nervus zygomaticus
Muncul di fossa pterygopalatina, memasuki cavum orbita lewat fissura orbitalis onferior dan terbagi menjadi nervus zygomaticotempolar dan zygomaticofacial.

3. Nervi sphenopalatina
Terdiri atas dua cabang, turun menjadi ganglion sphenopalatina

4. Nervus alveolaris superior posterior
Muncul dari cabang nervus tepat sebelum memasuki fissura infraorbitalis. Biasanya berjumlah dua, tetapi kadang-kadang muncul sebagai cabang tunggal. Mereka masuk ke tuberositas maxilla dan mengeluarkan cabang yang lebih kecil lagi menginervasi gingiva dan membran mukosa pipi. Lalau masuk ke canalis alveolaris posterior pada permukaan infratemporal maxilla dan melewati bagian belakang tulang, berhubungan dengan nervus alveolaris superior medius danm engeluarkan cabang untukm enginervasi membran yang melapisi sinus maxillaris dan tiga cabang pada setiap gigi molar. Cabang-cabang ini memasuki foramina apikal gigi.

5. Nervus alveolaris superior medius
Dipercabangkan dari nervus pada bagian posterior canalis infraorbitalis dan berjalan turun dan ke anterior pada canalis pada dinding lateral sinus maxillaris untuk menginervasi dua gigi premolar. Nervus ini membentuk plexus dentalis dengan cabang-cabang alveolaris posterior dan anterior.

6. Nervus alveolaris superior anterior
Dipercabangkan dari nervus maxillaris segera setelah keluar dari foramen infraorbitalis, berjalan menurun pada canalis pada dinding anterior sinus maxillaris dan terbagi menjadi cabang yang menginervasi gigi-gigi caninus dan incisivus. Nervus ini berhubungan dengan cabang alveolaris superior medius dan mengeluarkan cabang nasal yang melewati canalis kecil pada dinding lateral meatus nasalis inferior dan dasar cavum nasi, berhubungan dengan cabang nasal dari ganglion sphenopalatina.

7. Rami palpebra inferior

8.Rami nasalis externus

9.Rami labii superior


Proses Nervus Maksilaris

Dari foramen rotundum berlanjut ke fossa pterygopalatina kemudian masuk ke fissure orbitalis inferior menuju cavum orbita cavum orbita dan memasuki sulcus infraorbital berlanjut ke canalis infraorbitalis dan berakhir pada bagian depan maxilla melalui foramen infraorbitalis

Cabang-cabang nervus maxillaries

A. Fossa Pterygopalatina

1. N. cabang faringeal menginervasi mukosa pharynx
2. N. palatine medialis dan posterior menginervasi tonsila dan palatum molle
3. N. palatina mayor menginervasi mukosa dan palatum durum (sampai P)
4. N. nasopalatina menginervasi palatum durum (I – P)
5. N. nasalis lateral superior, posterior menginervasi lateral dinding cavitas nasal
6. N. alveolaris superior, posterior menginervasi gigi posterior, alveolar gingival
7. N. zygomaticus menginervasi kulit pelipis, tulang zygoma

B. Groove dan canalis infraorbitalis

1. N. alveolaris superior media menginervasi dinding anterior maxillaris, akar distobukal M1, P, gingiva bukal, mukosa
2. N. alveolaris superior anterior menginervasi I, C, labial gingiva
C. Cabang terminal di wajah (facial)
1. N. palpebra inferior menginervasi kelopak mata bawah
2. N. nasal lateral menginervasi kulit samping hidung
3. N. labial superior menginervasi pipi, kulit, membrane mukosa bibir atas


NERVUS MANDIBULARIS

Nervus mandibularis disebut juga nervus maxillaris inferior, mengincervasi gigi dan gingiva rahang bawah, kulit pada regio temporal, auricular, bibir bagian bawah, bagian abwah wajah, musculus mastikasi, dan membran mukosa lidah 2/3 anterior. Nervus mandibularis adalah nervus terbesar dari ketiga divisi dan terdiri atas dua radiks: mayor, radiks sensorik keluar dari sudut inferior ganglion semilunar dan radiks motorik minor (bagian motorik dari trigeminus) yang melewati di bawah ganglion dan bersatu dengan radiks sensorik, langsung setelah keluar dari foramen ovale. Selanjutnya, di bawah basis cranium, nervus tersebut mengeluarkan dari sisi medial cabang recurrent (nervus spinosus) dan nervus yang mempersarafi pterygoideus internus dan kemudian terbagi menjadi dua cabang : anterior dan posterior.
1. Nervus spinosus (cabang meningeal atau recurrent)

Memasuki cranium lewat foramen spinosum bersama dengan arteri meningea media. Terbagi menjadi dua cabang, anterior dan posterior yang berjalan bersama dengan divisi utama arteri dan menginervasi duramater, cabang posterior juga menginervasi lapisan mukosa yang ada pada cellula mastoideus, divisi anterior berhubungan dengan cabang meningea nervus maxillaris.

2. Nervus pterygoideus internus
Nervus ini merupakan cabang yang langsing yang memasuki permukaan dalam otot, mempercabangkan dua filamen menuju ganglion oticum.

Divisi anterior :

1. Nervus masseterica
Berjalan lateral di atas nervus pterygoideus externus, di depan TMJ dan di belakang tendon temporalis, kemudian melewati notch mandibularis bersama dengan arteri masseterica menuju permukaan dalam musculus masseter yang kemudian mengalami ramifikasi pada border anteriornya. Nervus ini juga menginervasi TMJ.

2. Nervus temporalis profundal
Berjumlah dua, anterior dan posterior. Mereka melewati bagian atas nervus pterygoideus externus dan masuk ke permukaan dalam musculus temporalis. Cabang posterior yang ukurannya lebih kecil terletak pada bagian belakang fossa temporalis dan kadang dipercabangkan dengan nervus massterica. Cabang anterior kadang mempercabangkan nervus buccinator.

3. Nervus buccinator
Menginervasi kulit pada buccinator, musculus buccinator dan membran mukosa yang melapisi permukaan dalamnya.

4. Nervus pterygoideus externus
Menginervasi musculus pterygoideus externus

Divisi posterior :

1. Nervus auricotemporalis
Biasanya mempercabangkan dua radiks diantara arteri meningea media ascendens. Nervus in berjalan di bawah nervus pterygoideus externus menuju bagian medial dari ramus mandibula. Kemudian berjalan melingkar dengan artery temporalis superficialis diantara auricula dan condylus mandibula, di bawah glandula parotis, naik ke arcus zygomaticus dan terbagi menjadi rami termporalis superfisialis.

Cabang-cabangnya antara lain:

2. Nervus lingualis
Menginervasi membran mukosa 2/3 anterior lidah. Awalnya nervus ini terletak di bawah nervus pterygoideus internus lalu menuju medial dan kemudian di bawah nervus alveolaris inferior dan kadang bergabung dengan nervus pterygoideus externus yang mungkin meng-cross arteri maxillaris internus. Chorda tympani juga bergabung. Nervus ini kemudian lewat diantara pterygoideus internus dan ramus mandibula dan lewat secara oblik pada lidah pada musculus constrictor pharingis superior dan styloglossus dan kemudian di anatara hyoglossus dan bagian dalam glandula submaxillaris. Akhirnya bervus ini berjalan melewatu ductus submaxillaris dan berakhir pada ujung lidah.

3. Nervus alveolaris inferior
Merupakan cabang terbesar dari nervus mandibularis. Menurun bersama dengan arteri alveolaris inferior. Awalnya terletak di bawah pterygoideus externus lalu kemudian berjalan diantara ligamen sphenomandibula dan ramus mandibula menuju foramen mandibula. Nervus ini kemudian lewat canalis mandibularis, di bawah gigi-gigi lalu akhirnya muncul di foramen mental dimana disana dikeluarkan cabang incisivus dan mentalis.
Nervus mylohyoideus --> inervasi musculus mylohyoideus dan musculus digastricus venter anterior
Nervus dentalis --> mensuplai gigi-gigi molar dan premolar
Nervus incisivus --> menginervasi gigi caninus dan incisivus
Nervus mentalis --> Inervasi kulit dagu dan membran mukosa pada bibir bawah


NERVUS INFRAORBITALIS

Anestesi untuk maxilla (Intra dan Ekstra Oral)

I. Pendekatan Intra Oral

1. Infiltrasi lokal akiran saraf
2. blok cabang terminal
3. blok n. alveolaris superior dan media (infraorbitalis)
4. nlok n. alveolaris superior posterior
5. blok n. nasopalatinus
6. blok n. palatina mayor
7. blok n. maxillaris

II. Pendekatan Ekstra Oral

1. Blok n. alveolaris superior dan media (N. infraorbitalis)
2. Blok n. maxilla






0 komentar:

Posting Komentar