Pages

Kamis, 05 Mei 2011

Penyakit Kewanitaan

Organ seksual pada wanita, seperti rahim, vagina, dan payudara, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Kadangkala fungsi organ-organ tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini yang kemudian dapat menyebabkan gangguan. Penyakit yang menyerang organ kewanitaan sangat beragam jenisnya, antara lain yaitu keputihan, gangguan menstruasi, kanker payudara, kanker organ reproduksi (leher rahim, rahim, ovarium), radang panggul, kista indung telur, dan sebagainya.

A. Keputihan




Sekitar 75% wanita di Indonesia pernah mengalami keputihan sekali dalam hidupnya. Apakah semua wanita tahu keputihan yang dialaminya berbahaya atau tidak? Apakah keputihan yang terjadi normal ataukah tidak normal?
Keputihan terdiri dari dua macam, dapat berupa fisiologis atau patologis. Keputihan (leucorrhea/fluor albus/white discharge/vaginal discharge). Pengertian leucorrhea sendiri berdasarkan kamus kedokteran Dorland adalah discharge keputihan dan kental dari vagina dan rongga uterus.
Vagina memiliki mekanisme pertahanan terhadap benda asing. Kelenjar pada vagina dan serviks/leher rahim menghasilkan sekret. Fungsinya sebagai perlindungan alami dan lubrikasi untuk mengurangi gesekan pada dinding vagina saat berjalan dan saat berhubungan seksual. Dalam keadaan normal, kadang sekret meningkat seperti saat menjelang haid, selesai haid, pertengahan siklus (masa subur), kehamilan, dan pada saat terangsang secara seksual.
Tapi pada beberapa keadaan seperti infeksi/radang (kuman non-spesifik, Candida, Trichomonas, HPV, HIV), benda asing (kondom, pessarium), keganasan (polip, kanker serviks), hubungan seksual, obat-obatan dapat meningkatkan risiko keputihan pada kaum perempuan menjadi patologis/tidak normal.
Secara fisiologis, terjadi peningkatan kadar estrogen dan sel epitel mengalami pelepasan terutama pada bagian superfisial. Sel yang mati dan pecah akan menghasilkan glikogen. Adanya bakteri doderlein di vagina dapat mengubah glikogen menjadi asam laktat sehingga dapat melindungi vagina dari infeksi dengan PH yang asam (4,5-5). Oleh sebab itu, tidak diperbolehkan mengubah keasaman dengan zat-zat yang dapat menganggu keseimbangan PH vagina. Maka berhati-hatilah jika Anda ingin menggunakan antiseptik pembasuh vagina.
Ciri-ciri dari cairan lendir yang normal adalah berwarna putih encer, bila menempel pada celana dalam maka warnanya kuning terang, konsistensinya seperti lendir (encer kental) tergantung dari siklus hormon, tidak berbau dan tidak menimbulkan keluhan.
Sebaliknya, bila terjadi gejala gejala antara lain: gatal pada organ intim perempuan, rasa terbakar, kemerahan, nyeri selama berhubungan intim, nyeri saat berkemih, keluar cairan berlebihan dari organ intim perempuan (baik berlendir ataupun bercampur darah), dan berbau maka perlu diwaspadai karena keputihan tersebut disebabkan oleh penyakit. 95% kasus kanker leher rahim pada wanita Indonesia ditandai dengan keputihan. Selain itu, keputihan tidak mengenal usia. Cuaca yang lembab juga ikut mempengaruhi.
Tidak tahu maka tidak mengobati, tetapi bila sudah mengetahui maka segeralah diobati. Keputihan yang semakin lama tidak diobati dapat menimbulkan komplikasi sehingga menjadi masalah yang serius antara lain:
  • infertilitas,
  • radang penyakit panggul,
  • pada wanita hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan lahir yang rendah.
Pencegahan-pencegahan keputihan adalah:
  • pola hidup sehat dan seimbang,
  • menjaga kebersihan pribadi,
  • setia pada pasangan untuk mencegah penyakit menular,
  • biasakan membasuh dengan benar sehabis buang air,
  • penggunaan cairan pembersih vagina yang benar dan tidak berlebih,
  • hindari pemakaian alat-alat secara bersama untuk mencegah penyakit menular,
  • hindari stress.
Lebih baik mencegah daripada mengobati.
Sumber:
Kamus Kedokteran Dorland edisi 29
Untuk mengatasi masalah keputihan Anda dapat memesan nutrisi dan produk berikut ini :
Pantyliner Airiz
Dengan kandungan Oksigen Aktif dan Ion Negatif membantu mengatasi ketidaknyamanan pada saat keputihan, membunuh bakteri berbahaya, membantu proses penyembuhan keputihan beresiko dan meningkatkan metabolisme tubuh. Anda dapat memeriksa sendiri kesehatan vagina dengan menggunakan lembar test pack Vagina Health yang ada di dalam kemasan
Calcium 1
Memenuhi kebutuhan kalsium dan mengaktifkan antibodi
Muncord
Antibiotik alami tanpa efek samping, memperbaiki dan menguatkan sistem kekebalan tubuh yang rusak, membunuh virus dan sel kanker, mengobati keputihan, meningkatkan gairah seksual


B. Gangguan Menstruasi

Menstruasi merupakan pendarahan bulanan yang berasal dari pelapis rahim melalui vagina pada wanita yang seksual dewasa dan tidak hamil. Lamanya pendarahan menstruasi rata-rata berlangsung antara 3-5 hari dengan siklus rata-rata 28 hari. Dalam kondisi normal, menstruasi tidak menyebabkan gangguan yang cukup berarti. Namun pada sebagian wanita, menstruasi terkadang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan menjadi sangat menyiksa karena rasa sakit yang luar biasa (dymenorrhoea). Terlambat haid atau menstruasi yang tidak teratur juga patut diwaspadai karena itu berarti telah terjadi abnormalitas pada siklus menstruasi.

Rasa nyeri yang timbul selama menstruasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya faktor ketidakseimbangan hormon, yaitu terjadinya peningkatan sekresi hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi uterus yang berlebihan. Menstruasi yang tidak teratur dapat disebabkan karena adanya gangguan hormon ataupun faktor psikis, seperti stress, depresi, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi kerja hormon.


C. Kista Ovarium

Yaitu suatu kantong abnormal berisi cairan atau setengah cair yang tumbuh dalam indung telur (ovarium). Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker, namun walaupun kista tersebut kecil diperlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan kista tersebut tidak berupa kanker.

Kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak menunjukan gejala atau rasa sakit, kecuali kalau pecah atau terpuntir yang menyebabkan sakit yang hebat di daerah perut bagian bawah, dan kaku. Kista yang berukuran besar atau berjumlah banyak dapat menimbulkan gejala seperti rasa sakit pada panggul, sakit pinggang, sakit saat berhubungan seksual, pendarahan rahim yang abnormal.


Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri. Kista indung telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.


D. Kanker Payudara

Merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang menyerang wanita Indonesia. Utamanya menyerang wanita yang telah berumur 40 tahun ke atas. Wanita yang belum pernah melahirkan, mengalami kehamilan pertama di atas usia 35 tahun, tidak pernah menyusui anak, mengalami siklus menstruasi yang panjang (mendapat haid pertama kurang dari 12 tahun dan menopause lebih dari 50 tahun), pernah mendapat radiasi pada payudara, mengalami trauma pada payudara, mempunyai keluarga yang menderita penyakit ini, memiliki resiko tinggi untuk menderita kanker payudara.

Adanya benjolan kecil pada jaringan di sekeliling payudara, terasa keras, adanya kerutan-kerutan pada kulit payudara, keluarnya darah atau nanah dari puting susu, perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam, dapat menjadi tanda-tanda kemungkinan terjadinya kanker payudara. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi faktor yang memegang peranan dalam proses kejadian tumor adalah hormon estrogen.


Memeriksa perubahan yang terjadi pada payudara secara rutin perlu dilakukan, sehingga jika terdeteksi ada kelainan dapat segera diantisipasi. Untuk mendeteksi dini kanker payudara dapat melakukan pemeriksaan sendiri pada payudara setiap bulan (5-7 hari setelah haid), untuk mengetahui apakah ada kelainan atau tidak.


E. Kanker Leher Rahim (Serviks Uteri)

Merupakan jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita Indonesia. Tingginya kasus kematian yang disebabkan oleh kanker serviks pada wanita Indonesia karena umumnya baru diketahui setelah stadium lanjut. Di negara maju, kasus kanker serviks sudah agak menurun. Hal ini karena adanya program Papsmear yang dilakukan secara teratur sebagai upaya untuk pencegahan skunder dan deteksi dini kanker serviks.

Gejala kanker serviks tergantung pada fase pertumbuhan. Pada fase dini (preinvasif) sering tidak menimbulkan gejala atau hanya sedikit sekali gejala, seperti keputihan. Pada fase invasif (lanjut) menyebabkan pendarahan vagina di luar masa haid, sakit dan pendarahan setelah bersenggama, rasa sakit pada daerah panggul, nafsu makan hilang, berat badan hilang, dan anemia karena pendarahan.


Penyebab kanker serviks belum diketahui secara pasti, namun diduga sekitar 95 % oleh sejenis virus Human Papilloma Virus (HPV), virus ini dapat menular melalui hubungan seksual. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker serviks, yaitu:


  • Sering berganti pasangan hubungan seksual
  • Berhubungan seksual di usia muda
  • Kehamilan berulangkali (sering melahirkan)
  • Infeksi virus pada serviks
Berikut contoh resep tumbuhan obat yang digunakan untuk membantu pengobatan penyakit kewanitaan.

Keputihan


  • 15 lembar daun sirih dicuci dan direbus dengan 2 liter air hingga mendidih, hangat-hangat airnya digunakan untuk mencuci vagina beberapa kali sehari.
  • 15 gram kulit delima kering + 10 gram sambiloto kering + 20 gram kunyit (diiris-iris), dicuci bersih lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.
Gangguan Menstruasi
  • 30 gram temu lawak (diiris-iris)+ 15 gram bunga mawar merah + 15 gram daun dewa + 10 gram umbi teki kering, semua dicuci bersih dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.
Kista Ovarium
  • 30 gram daun dewa + 50 gram temu putih + 15 gram sambiloto kering, semua dicuci bersih lalu direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 450 cc, disaring, airnya diminum 3 kali sehari.
Kanker Payudara & Kanker Serviks
  • 60 gram temu putih + 5 gram buah mahkota dewa kering + 30 gram jombang kering + 30 gram rumput lidah ular kering, dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 450 cc, disaring, airnya diminum 3 kali sehari.
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 : 1000. Kanker payudara paling banyak diperbincangkan karena keganasannya yang seringkali berakhir dengan kematian. Penderita termuda dilaporkan berusia 20-29 tahun, penderita terbanyak berusia 40-49 tahun dan yang tertua berumur 80-89 tahun.
Kanker payudara akan memperlihatkan kekhasannya dalam menyerang penderitanya. Keganasan kanker ini ditunjukkannya dengan menyerang sel-sel nomal disekitarnya, terutama sel-sel yang lemah. Sel kanker tumbuh pesat sekali, sehingga payudara penderita akan membesar tidak seperti biasanya. Sel kanker itu terus menerus berkembang dan tidak bisa mati.
Sambil menyerang sel-sel normal disekitarnya, kanker juga memproduksi racun dan melepas sel-sel kanker dari induknya yang pecah. Racun dan sel-sel kanker itu akan menyebar bersama aliran darah. Karenanya kerap kita mendapati kanker yang tumbuh di tempat lain sebagai hasil metastasisnya (sel-sel yang menyebar lewat aliran darah dan tumbuh berkembang ditempat yang baru). Pada kanker yang parah seringkali terjadi pendarahan.
GejalaGejala yang menandakan penderita terkena kanker payudara adalah timbulnya benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan dan sakitnya tak kunjung hilang. Akan bertambah buruk lagi jika sampai mengganda dan meradang. Peradangan yang disertai dengan perdarahan biasanya merupakan gejala awal dari kanker. Gejala ini disebabkan perkembangan sel-sel atau jaringan abnormal secara tak terbatas dengan sangat cepat. Tidak terkendalinya pembentukan jaringan tersebut akan merugikan jaringan normal di sekitarnya. Akibatnya, jaringan normal itu rusak dan terdesak.
Gejala lain yang mungkin dikenali adalah timbul benjolan kecil dibawah ketiak, keluar darah, nanah, atau cairan encer dari putting susu, kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk, atau bentuk arah putting berubah, misalnya putting susu tertekan ke dalam.

PenyebabAdanya sel-sel yang abnormal masuk ke dalam tubuh kita, diantaranya pengawet makanan, vetsin, radioaktif, oksidan, atau kasinogenik yang dihasilkan oleh tubuh sendiri secara alamiah. Tetapi yang karsinogenik sangat jarang terjadi karena secara alamiah tubuh kita mampu menetralkan zat karsinogenik yang dihasilkan oleh tubuh. Bersama aliran darah dan aliran getah bening, sel-sel kanker dan racun-racun yang dihasilkannya dapat menyebar ke seluruh tubuh kita seperti tulang, paru-paru, dan liver tanpa disadari oleh penderita. Karenanya tidak mengherankan jika pada penderita kanker payudara ditemukan benjolan di ketiak atau benjolan kelenjar getah bening lainnya. Bahkan muncul pula kanker pada liver dan paru-paru sebagai kanker metastasisnya. Penderita sering batuk yang tak kunjung sembuh atau sesak napas yang berkepanjangan.
Menurut Walter H. Lewis dalam Medical Botany, ada beberapa faktor lain yang berperan dalam tumbuhnya kanker payudara: gangguan hormonal (terutama estrogen pada wanita), luka berat, kegagalan dalam perawatan setelah kehamilan, penyakit peradangan tumor jaringan ikat (fibrocytis), dan gangguan virus pada kelenjar susu.
Ketika kita dinyatakan oleh dokter positif terkena kanker, reaksi yang pertama kali muncul adalah rasa takut yang luar biasa dan putus asa, apalagi jika kanker tersebut sudah masuk dalam stadium lanjut. Sebaiknya rasa takut yang berlebihan ini harus dihindari, karena rasa takut ini dapat melemahkan kita secara psikis yang akhirnya dapat menurunkan kekebalan tubuh atau daya immunitas yang secara alamiah ada dalam tubuh. Sikap pasrah dan mulai memahami kanker berikut cara pengobatan yang ingin dilakukan, akan sangat membantu dalam penanganan penyakit kanker ini.

Pencegahan
Faktor berat badan yang berlebih itulah yang lebih berpengaruh pada tingginya risiko terserang kanker payudara. Jumlah jaringan lemak yang lebih banyak bisa meningkatkan kadar estrogen yang selama ini sering dianggap sebagai biang keladi tingginya risiko terserang kanker. Namun, tidak menutup kemungkinan perempuan yang rutin mencukur bulu ketiaknya hingga licin lebih rentan terkena kanker payudara 10 kali lipat dibandingkan dengan perempuan yang membiarkan bulu ketiaknya tumbuh apa adanya.
Dr Therese Bevers dari Anderson Cancer Center yang menyatakan bahwa mencukur bulu ketiak baik menggunakan lilin (wax) maupun alat lainnya akan menyebabkan banyak terjadi luka yang tak kasat mata. Selain itu, dampak dari pencukuran menyebabkan pori-pori di sekitar daerah itu ikut membesar. “Dengan kondisi kulit pori ketiak yang membesar dan menderita luka ringan memungkinkan terkena toksin dan zat kimia dari berbagai produk yang dioleskan ke ketiak seperti deodoran, bedak atau krim pengharum yang kemudian dengan mudah memasuki kulit,” katanya.
Selain penyebab kanker payudara diatas, kanker payudara dapat dicegah dengan cara :
  1. Menggunakan BH yang tidak terlalu ketat dalam waktu lama
  2. Tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol
  3. Hindari terlalu banyak terkena sinar-x atau jenis-jenis radiasi lainnya
  4. Jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
  5. Olahraga secara teratur
  6. Menghilangkan stress dengan relaksasi dan meditasi
Sebaiknya sering mengkonsumsi kedelai serta produk olahannya, seperti tahu, tempe, dan susu kacang kedelai, sebab kedelai mengandung phyto estrogen, yaitu genistein, yang bermanfaat untuk mengurangi resiko terjadinya kanker payudara.
PengobatanKanker payudara diterapi sesuai dengan stadiumnya. Jika masih lokal hanya di payudara saja, cukup melakukan pengangkatan payudaranya. Namun, jika sel kanker sudah menyebar ke kelenjar ketiak tapi belum menyebar ditempat lainnya , maka selain pengangkatan seluruh payudara, kelenjarnya dibuang serta ditambah dengan terapi radiasi dan chemotherapy. Dan apabila sudah menyebar ke seluruh tubuh (tulang, paru-paru), tidak mungkin kanker diangkat lagi, sebab anak sebarnya sudah kemana-mana. Tindakan pembedahan bisa memperburuk penyebaran kankernya.

Pada kanker payudara laki-laki diberikan juga terapi hormonal dengan jenis hormon estrogen yang lebih jinak dari estrogen perempuan (tamoxifen). Namun, efek samping obat ini bikin rambut, impotensi, libido mengendur, bekuan dalam pembuluh balik dan depresi. Jika kankernya sudah menyebar, selain membuang payudara, buah zakar juga perlu diangkat , selain mempertimbangkan pengangkatan kelenjar anak ginjal adrenal, atau kelenjar pituitary di otak.
Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan, pengangkatan tumor,kemoterapi (pemberian obat kanker), radioterapi (penyinaran). Tetapi penyinaran ternyata menemui kendala. Sering kali tak seberapa lama, kankernya bisa muncul kembali.
Namun, selain pengobatan diatas ada obat tradisional bernama Tapak dara (Catharanthus roseus) merupakan tumbuhan terna menahun dari famili Apocynaceae (kamboja-kambojaan). Tanaman yang berasal dari Amerika Tengah ini dapat tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl. Di Indonesia dikenal sebagai tanaman hias yang menarik karena bunganya. Ada beberapa nama, tergantung lokasinya. Di Jawa orang menyebut sebagai kembang tembaga, paku rane, tapak doro, bunga serdadu; di Sumatra diberi nama ruru-ruru, rumput jalang; orang Sulawesi memanggilnya sindapor; di Maluku disebut usia. Tanaman ini dapat diperbanyak dengan biji, stek batang, atau akar.

Sel Manusia




Sel adalah satuan kehidupan yang paling mendasar. Sel merupakan unit terkecil yang masih dapat menjalankan proses yang berhubungan dengan kehidupan. Pada manusia, sel adalah blok-blok pembangun hidup bagi tubuh. Sel-sel yang menyusun tubuh manusia berukuran sangat kecil yang rata-rata bergaris tengah sekitar 10 sampai 20 mikrometer. Walaupun sebenarnya tidak ada yang namanya sel “tipikal”, karena begitu beragamnya spesialisasi struktur dan fungsi, berbagai sel memiliki tiga subdivisi utama: membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.

Membran plasma atau membran sel adalah suatu struktur membranosa yang sangat tipis yang membungkus setiap sel, memisahkan isi sel dengan lingkungannya. Membran plasma dibentuk oleh lipid berlapis ganda yang bersifat cairan dengan protein-protein terbenam di dalamnya dan dilekati berbagai karbohidrat di permukaan luarnya. Membran plasma berfungsi memisahkan cairan intrasel dan ekstrasel, sebagai penghalang mekanis untuk menahan isi sel, serta mengontrol secara selektif pergerakan berbagai molekul antara cairan intrasel dan cairan ekstrasel.

Dua bagian utama interior sel adalah nukleus dan sitoplasma. Nukleus dikelilingi oleh suatu membran berlapis ganda yang memisahkannya dari bagian-bagian sel lain. Di dalam nukleus terdapat materi genetik sel , DNA, yang mempunyai dua fungsi penting yakni memberikan kode atau instruksi untuk mengarahkan sintesis berbagai protein structural dan enzimatik spesifik di dalam sel dan sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel untuk memastikan bahwa sel menghasilkan sel anak persis induknya sehingga dapat terus dihasilkan jenis sel yang identik di dalam tubuh. Lebih jauh lagi, pada sel-sel sistem reproduksi, cetak biru DNA berfungsi untuk mewariskan karakteristik generasi ke generasi selanjutnya.

Sitoplasma adalah bagian interior sel yang tidak ditempati oleh nukleus. Sitoplasma mengandung sejumlah struktur tersendiri, yang sangat terorganisasi, dan terbungkus membran – organel – yang tersebar di dalam massa kompleks mirip gel yang disebut sitosol. Hampir semua sel memiliki lima jenis utama organel – retikulum endoplasma, kompleks Golgi, lisosom, peroksisom, dan mitokondria. Organel-organel ini serupa satu sama lain di dalam semua sel, walaupun terdapat beberapa variasi bergantung pada kemampuan khusus tiap-tiap jenis sel. Bagian sitoplasma sisanya (bagian yang tidak ditempati oleh organel) terdiri dari sitosol, suatu massa semicair yang diikat oleh aringan protein luas yang membenruk sitoskeleton. Jaringan sitoskeleton menentukan bentuk sel, menyokong organisasi internal, dan mengatur berbagai pergerakannya.

Sel manusia mempunyai beberapa karakteristik yakni

1.Sangat kompleks

Molekul-molekul sederhana – kompleks --> organel --> sel
Misalnya C, H, O, N, S, P asam amino protein misalnya salah satu
komponen dalam mitokondria yang merupakan organel dari sel
Macam-macam organel:

a. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) adalah pabrik untuk sintesis, merupakan suatu sistem membranosa terisi cairan yang tersebar luas di seluruh sitosol, dan memiliki saluran yang berhubungan. RE dibagi menjadi dua yakni:

1) RE kasar
Ditempeli ribosom, berfungsi mensintesis dan melepaskan berbagai protein baru ke dalam lumen RE, yaitu ruang berisi cairan yang dibungkus oleh membran RE. Protein-protein tersebut ada yang diekspor ke luar sebagai produk sekretorik dan ada yang diangkut ke tempat-tempat di dalam sel untuk pembentukan membran sel baru (membran plasma baru atau membran organel baru) dan komponen protein pada organel lain.

2) RE halus
Pada sebagian besar sel, RE halus relatif jarang dan berfungsi terutama sebagai pusat pengemasan dan pengeluaran molekul-molekul yang akan dipindahkan dari RE kasar.

b. Ribosom
Ribosom merupakan tempat pembuatan protein. Ribosom membangun protein dalam dua lokasi sitoplasmik. Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol, sementara ribosom terikat menempel pada RE.

c. Kompleks Golgi
Kompleks Golgi menyelesaikan, menyortir, dan mengirim produk sel. Setelah meninggalkan RE banyak vasikula transport berpindah ke kompleks Golgi. Di sini, produk RE dimodifikasi dan disimpan, dan kemudian dikirim ke tujuan lain. Kompleks Golgi terdiri dari kantung membran pipih yang disebut sisterne.

d. Lisosom
Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak dinginkan. Bahan ekstrasel yang akan dihancurkan oleh enzim-enzim lisosom dibawa ke bagian dalam sel melalui proses endositosis. Pada endositosis, membran plasma mengalami invaginasi (melekuk ke dalam), membentuk suatu kantung yang mengandung sedikit cairan ekstrasel. Membran plasma kemudian menutup di permukaan tabung, membentuk vesikel kecil intrasel yang terbungkus membran dengan isi kantung terperangkap di dalamnya.

Sebagian kecil sel, terutama sel darah putih, melakukan bentuk khusus endositosis yang disebut fagositosis. Apabila sebuah sel darah putih menjumpai sebuah partikel multimolekul besar, misalnya bakteri atau sisa jaringan, sel tersebut menjulurkan tonjolan permukaan yang seluruhnya menutupi atau mengelilingi partikel tersebut. Lisosom dapat bergabung dengan dengan organel-organel yang sudah tua atau rusak untuk menyingkirkan bagian-bagian sel yang tidak berguna. Pada keadaan tertentu, lisosom menyebabkan penghancuran diri sel sehat secara normal.

e. Peroksisom
Peroksisom mengandung enzim oksidatif yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) sebagai produk samping dan berpotensi merusak sel. Walaupun demikian, peroksisom juga mengandung katalase, suatu enzim antioksidan yang menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 yang tidak berbahaya.

f. Mitokondria
Mitokondria adalah organel energi yang mengambil energi dari zat-zat gizi dalam makanan dan mengubahnya menjadi suatu bentuk yang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas sel.

2. Memiliki informasi genetik yakni gen yang merupakan blueprint untuk struktur sel, seluruh aktivitas dan fungsi sel
3. Dapat bereproduksi pada kebanyakan sel. Beberapa sel tubuh, misalnya sel saraf dan sel otot, telah kehilangan kemampuan untuk bereproduksi.
4. Memperoleh dan menggunakan energi
5. Melakukan metabolisme sel
6. Terdapat suatu aktivitas dalam sel manusia yang dinamis, misalnya perubahan bentuk sel akibat aksi dari protein-protein dalam sitoplasma
7. Dapat memberi respon terhadap suatu stimulus
Sel mempunyai reseptor hormon, reseptor faktor tumbuh, reseptor matriks ekstraselular, atau reseptor lainnya. Respon sel misalnya metabolisme sel, proliferasi sel atau gerakan sel.
8. Mampu mengatur diri sendiri (self regulation) misalnya pengaturan siklus sel.


DAFTAR PUSTAKA

Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem (Human Physiology: From Cells to Systems). Ed 2.
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biologi. Ed. 5.
Prof. Subowo. Biologi sel

Selasa, 03 Mei 2011

kiLuwa



my INDONESIA