Ini kisah pilu korban jatuhnya Merpati di Kaimana
KAIMANA (TCN) — Ini kisah pilu korban jatuhnya Merpati di Kaimana yang diris harian Seputar Indonesia. Sarnita Tandi Saro, gadis muda asal Toraja yang ikut menjadi korban dalam peristiwa naas di Kaimana. Pesawat yang ditumpangi bersama 26 orang tercebur ke laut merenggut nyawa sekaligus mengubur mimpinya membangun rumah tangga dengan tunangannya. Semoga beristirahat dalam kedamaian. Dan segenap keluarga yang berduka beroleh penghiburan.
“Bertunangan dengan Vian Bronco.” Itulah status dalam laman jejaring sosial Facebook milik Sarnita Tandi Saro. Foto profilnya terpajang gambarnya bersama calon suami mengenakan baju berwarna putih.
Senyum mereka merekah, layaknya foto prewedding. “Ya, benar. Ada satu korban asal Tana Toraja bernama Sarnita Tandi Saro. Almarhum meninggal bersama tunangannya bernama Oktavianus,” kata Ketua Ikatan Keluarga Toraja (Ikat) Kaimana, LM Allolinggi yang sekaligus mewakili keluarga korban Sarnita di Kaimana.
Dalam manifest yang dilansir pihak Merpati Airlines, nama Sarnita dan Oktavianus Pitnah sebagai dua penumpang tujuan Nabire. Kemungkinan besar, nama Vian Bronco dalam akun Facebookmereka yang dimaksud adalah Oktavianus Pitnah. Karena setelah SINDO menelusuri akun jejaring sosial keduanya, ada kesamaan, seperti foto-foto, status tunangan yang masing-masing mencantumkan nama keduanya, serta tanggal jadian yang sama, yakni 05 Maret 2011.
Dalam akun itu, terlihat beberapa foto yang mengekspos kebahagiaan dan kemesraan mereka berdua. Termasuk saat keduanya berpose layaknya foto prewedding. Perhelatan hari bahagia yang akan digelar di Biak, 16 Juni tahun ini, pupus sudah. Tuhan sudah berkehendak lain dengan menyatukan kasih mereka saat insiden jatuhnya pesawat Merpati Nusantara Airlines MA-60 di perairan Utara Bandara Utarom, Kecamatan Kaimana, Kabupaten Kaimana, Papua Barat, Sabtu (7/5).
Sarnita atau yang biasa disapa Nita, lahir tanggal 14 Juni 1980. Usai menyelesaikan pendidikan di SMU Negeri 1 Biak, dia melanjutkan kuliah di Universitas Pancasakti Makassar dengan mengambil program studi S1, Jurusan Farmasi. Selama di Makassar, Nita pernah bekerja di Poliklinik Cinta Kasih Yayasan Budha Tzu-Chi Kantor Penghubung Makassar sebagai asisten apoteker (April 2007-Juli 2009) dan menjadi guru di Kelompok Bermain dan Taman Kanakkanak Pelita Mandiri Makassar (Agustus 2007-Juli 2009).
Dari Makassar, Nita melanjutkan pendidikan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi, Bandung dengan spesifikasi sama, yakni apoteker. Dalam data terakhirnya di akun Facebook, (Februari 2011 hingga sekarang), Nita mencantumkan Klinik Hasel, Biak sebagai perusahaannya dengan posisi Apoteker Pengelola Apotek (APA). Dipastikannya Nita sebagai salah satu korban insiden naas Merpati juga dibenarkan kerabatnya bernama Yuli yang menjemput mayat korban di Puskesmas Kaimana.
“Jenazah korban (Nita) sudah ditemukan. Masih di Puskesmas,” kata Yuli saat dihubungi via telepon selulernya kemarin siang. Yuli yang tinggal di Kaimana menjelaskan, dirinya pertama kali mendapat informasi peristiwa jatuhnya pesawat Merpati yang ditumpangi korban dari keluarga korban yang ada di Makassar, Sabtu sore. Mendapat informasi itu dirinya langsung mengecek ke Bandara Kaimana dan nama korban masuk dalam daftar penumpang pesawat Merpati Nusantara MA-60 yang jatuh di perairan utara Bandara Utarom Kaimana.
Menurut dia, saat ini pihak keluarga korban yang berada di Biak Numvor, Papua sementara dalam perjalanan menuju Kaimana untuk melihat langsung kondisi korban yang saat ditemukan sudah tidak bernyawa lagi. “Saya belum bisa memberikan informasi lebih banyak karena masih menunggu kedatangan keluarga yang sudah dalam perjalanan dari Biak menuju Kaimana,” kata dia.
Ketua Ikat LM Allolinggi mengatakan, jenazah korban Sarnita terlebih dahulu disemayamkan di rumah salah satu keluarga yang berada di Kompleks Bandara Utarom, Kaimana sebelum jenazah korban dibawa ke rumah keluarga di Biak. “Besok (hari ini) akan diterbangkan oleh pihak merpati ke Biak,” kata Allolingi. Tadi malam, keluarga dan kerabat sedang melaksanakan Kebaktian Penghiburan di rumah keluarga Nita di Kaimana, tempat jenazah disemayamkan sementara.
Informasi dari Allolingi, tahun lalu (2010), Nita lulus sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Biak. Korban merupakan anak pertama dari pasangan Ishak Tandi Sora dan Maria Appang. Ayah korban berasal dari Desa Lempo, Kecamatan Sesean, Kabupaten Toraja Utara (Torut) merupakan pensiunan PNS di Dinas Tenaga Kerja Biak. Sementara ibu korban berasal dari Desa Dende, Kecamatan Dende Piongan Napo, Torut. Ibu korban saat ini bekerja sebagai PNS di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Biak.
Di kampung halaman Nita di Tana Toraja, juga dilanda kesedihan. Paman Nita, Ruben Rere yang tinggal di Dusun Garungga, Lembang/Desa Sesean, Kecamatan Sesean Suloara hanya bisa memandangi foto Nita yang didampingi ayah dan ibunya saat Nita diwisuda yang tergantung di dinding ruang tamu rumahnya. Ruben mengatakan, saat mengetahui ponakannya menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat, dirinya ingin langsung ke Biak.
Namun, karena terkendala dana, niat itu diurungkan. Bersama keluarga hanya mengirimkan doa untuk Nita dari kampung halamannya. “Orang tua maupun korban sudah bertahun-tahun tinggal di Biak dan jarang pulang kampung. Korban terakhir kali mengunjungi rumah keluarga di Toraja pada tahun lalu,”ujar Ruben.
Sumber : Seputar Indonesia
in my last day at kosan
in my last day at kosan
aku gak nyangka kalau ini benar-benar hari yang terakhir melihat mu didunia ini teh, jujur sesek banget dada ku ini saat mendengar kau telah tiada, astaga,,,,,,,,,,,,, secepat itukah aku mngenalmu teh.jujur aku gak bisa berkata-kata lagi,,,
aku bingung mesti nulis apa???????
jujur aku kangen, aku kangen, aku pngen waktu itu aku putar lagi,,
kini aku masih menempati kostan yg dulu kita tinggali bersama, walau cuman sebentar, itu teramat manis untuk dilupakan,,,
kini mulai ramadhan, aku inget lg knanagan itu,,
astaga,.... bnr2 udh gak kuat gni...
u_u
selamat tinggal teh, smoga disana teteh tenang, bahagia, di sisinya..
always Love you...
0 komentar:
Posting Komentar